Rabu, 12 Oktober 2016

PT.NIKE,Inc.

Nike, Inc. adalah salah satu perusahaan sepatu, pakaian dan alat-alat olahraga Amerika Serikat yang merupakan salah satu yang terbesar di dunia. Mereka terkenal karena mensponsori beberapa olahragawan terkenal di dunia seperti Tiger Woods, Ronaldo, Courtois, Hazard, Ronaldinho dan Wayne rooney dan Michael Jordan. Selain itu mereka juga memiliki perjanjian dengan berbagai tim sepak bola dunia seperti Manchester United, F.C. Barcelona, Arsenal, F.C. Basel, Juventus, Clube de Regatasd Flamengo, Steaua Bucuresti, AC Sparta Praha, Red Star Belgrade, Inter Milan, VfL Bochum, VfL Wolfsburg, Hertha BSC Berlin, Borussia Dortmund, PSV Eindhoven, Valencia C.F., Urawa Red Diamonds, Kaizer Chiefs, Atlético de Madrid, NK Maribor, Glasgow Celtic, FC Porto, Paris Saint-Germain, Boca Juniors, dan Corinthians. Mereka sering dituduh mempekerjakan anak-anak di bawah umur dalam sweatshop.Manchester city.

1.Sejarah

Produk sepatu dan pakaian olahraga Nike dengan mudah diidentifikasi oleh khas logo perusahaan, para "swoosh" tik, dan slogan "Just Do It".
Berbasis dari nama dewi Yunani yang berarti kemenangan, Nike didirikan tahun 1964 ketika atlet sekaligus pengusaha Oregon bernama Phillip Knight, mengagas impor sepatu lari dari Jepang untuk bersaing dengan merek Jerman seperti Adidas dan Puma yang kemudian mendominasi pasar Amerika Serikat. Keuntungannya adalah bahwa sepatu Jepang lebih murah karena tenaga kerja lebih murah di Jepang.
Dia mulai menjual sepatu keliling dengan tujuan di stadion atletik, dimana penjualan secara pelan tapi pasti meningkat secara dramatis. Pada 1970-an, Knight dan perusahaan yang berkembang nya melihat awal revolusi jogging dan mulai mmasaran produk untuk pelari non-profesional juga. Ia lantas segera membuka pasar yang lebih luas dan mengubah image sepatu lari menjadi sepatu fashion dan menarik semua orang dari anak-anak sampai dewasa memakainya.
Pada 1979 Nike telah menguasai setengah pasar di AS dan dengan pendapatan mencapai US $ 149 juta. Pada pertengahan tahun 1980-an posisi perusahaan tampaknya tak tergoyahkan, namun secara mendadak muncul serangan dari pihak saingan yaitu Reebok. Tapi pada tahun 1990 Nike kembali memimpin perusahaan, terutama karena pengenalan dari sepatu “Air Jordan” yang didukung dan dipromosikan oleh bintang basket Michael Jordan.
Hari ini, Nike mempertahankan posisinya sebagai pemimpin pasar dalam sepatu olahraga, dan merupakan pemain penting dalam pakaian dan aksesoris olahraga. Majalah Fortune melaporkan penjualan sebesar US $ 3,7 miliar pada tahun 1994 dan laba US $ 299 juta (Fortune 1995).Sekitar 60 persen dari penjualan perusahaan di Amerika Serikat, sekitar 30 persen di Eropa dan 5 persen di Asia. (1993 Nike: 25).
Etos perusahaan Nike adalah melibatkan dedikasi yang kuat untuk olahraga dan kebugaran. Staf di kantor pusat perusahaan, Nike Kampus Dunia pada Beaverton, Oregon, diharapkan menghabiskan beberapa jam setiap hari di gym. Mereka dijelaskan oleh direktur Nike sebagai "athletic, outdoor, lets-do-it-together types.
Perusahaan ingin dilihat, dalam kata-kata yang OWII, sebagai "young, American and hi-tech, devoting a lot of attention to research and development".

2.Visi dan Misi

Visi : Menjadi perusahaan besar yang terpandang, menguntungkan dan memiliki peran dominan dalam bisnis sepatu ini.

Misi :
1. Menghasilkan laba yang pantas untuk mendukung pengembangan perusahaan.

2.Memproduksi berbagai jenis model sepatu yang terkait dengan keinginan para konsumen dengan mutu, harga dan kualitas yang berdaya saing tinggi melalui pengelolaan yang profesional demi kepuasan pelanggan.

3. Menjalin kemitraan kerja sama dengan pemasok dan penyalur yang saling menguntungkan.

4. Menjadi perusahaan sepatu yang terbaik. 

3. Struktur Organisasi

PPHILIP H. KNIGHT
CHAIRMAN OF THE BOARD OF DIRECTORS
 MARK G. PARKER 
PRESIDENT & CHIEF EXECUTIVE OFFICER, NIKE, INC.
 CHARLIE DENSON
PRESIDENT, NIKE BRAND

DEWAN DIREKSI:
Ketua Dewan Direksi :
PHIL H. KHINGHT

Komite Eksekutif (Ketua):
MARK G. PARKER
Presiden dan Chief Executive Officer

Komite Eksekutif
 ORIN C. SMITH : 
         Komite Audit
         Komite Keuangan (Ketua)

 ALAN B. GRAF
         Komite Audit (Ketua)
         Komite Nominasi dan Tata Kelola Perusahaan (Ketua)

 ELIZABETH J. COMSTOCK
         Komite Kompensasi
         Komite Keuangan

 JOHN G. CONNORS
         Komite Audit
         Komite Keuangan

 JOHN C. LECHLEITER
         Komite Corporate Responsibility
         Komite Kompensasi

 JOHNATHAN A. RODGERS
         Komite Corporate Responsibility
         Komite Kompensasi

 TIMTIUS D. COOK
         Komite Kompensasi (Ketua)
         Komite Nominasi dan Tata Kelola Perusahaan

 DOUGLAS G. HOUSER
         Komite Corporate Responsibility
         Komite Eksekutif
         Komite Nominasi dan Tata Kelola Perusahaan

 JOHN R. THOMPSON
         Komite Corporate Responsibility

 PHYLLIS M. WISE
         Tanggung Jawab Komite (Ketua)
         Komite Nominasi dan Tata Kelola Perusahaan

4. PRODUK-PRODUK
Hinggan saat ini Nikesudah banyak menghasilkan produk-produk yang selalu menarik minat mulai dari anak-anak hingga orang dewasa, baik atlet maupun yang tidak memiliki latar belakang keahlian olahraga.Nike membagi produk-produknya kedalam beberapa kategori , yaitu:
   RUNNING
Produk-produk dengan kategori ini dikhususkan untuk olahraga lari dan jogging, seperti:
         Nike Hypershield
         Vapor Windrunner
   BASKETBALL
         Nike Pro Combat Hyperwarm Dri Fit Max
·         Nike Hyperdunk Defy Limits
Ø   FOOTBALL
·         Nike ACC (All Conditions Control) Collection
·         Nike Maxim Hi Vis Ball 
·         Nike Vapor Carbon Men’s Football Gloves


Dan masih banyak lagi produk-produk perlengkapan olahraga yang sudah banyak di gunakan oleh semua orang yang ada di seluruh dunia baik yang seorang atlet maupun bukan atlet yang dapat memberikan kualitas dan kenyamanan yang sangat baik untuk para penggunanya.

5. Kelebihan Dan Kekurangan

·         Kelebihan
Perusahaan paling kreatif

Siapa tidak kenal dengan logo bergambar ‘centang’ ataupun slogan ‘just do it’ yang melekat di hampir semua produk apparel maupun peralatan olahraga. Kepopuleran Nike dan keuntungan yang mengalir seperti mesin uang tentu tidak lepas dari kekuatan merk dagangnya.

Dalam dunia bisnis, merek dagang bisa dinyatakan sebagai salah satu bentuk monopoli bisnis. Tentunya hal ini pun harus didukung promosi dan iklan atas produk tersebut untuk pengenalan kepada konsumen. Tanpa disadari keberadaan merek dagang tersebut menjadi sangat penting dalam dunia bisnis tidak hanya bagi konsumen tetapi juga produsen. Salah satu perusahaan yang berhasil melaksanakan iklan adalah Nike, karena Nke masuk pada merk sepuluh terbesar dunia. Nike menganggap iklan bukan menjual produk, tetapi menjual merek. Nike dalam merancang pesan dengan menggabungkan nama merk dan citra ke dalam struktur budaya olah raga dan menggunakan kekuatan emosionalnya.

Sebagai merek terbaik kategori olahraga versi Forbes , Nike terus menunjukkan konsistensi kualitas dan peningkatan keunggulan komparatif dalam mempertahankan brand mengalahkan pesaing kuat lainnya seperti Adidas, Umbro dan Reebok. Misalkan dengan melakukan kerjasama dengan Michael Jordan, Christiano Ronaldo, Maria Sharapova dan atlit paling populer dalam dunia golf, Tiger Woods. Juga mensponsori klub Brasil dalam Piala Dunia 1998 yang merupakan tuan rumah piala dunia 2014 dan pertandingan olahraga bergengsi seperti Piala Dunia yang akan dimulai pada tahun 2014 mendatang.

Merek dagang juga merupakan salah satu cara pertama bagi pengusaha menembus rantai perdagangan. Tidak hanya itu, slogan dan logo yang simpel dan mudah diingat tentu membantu terjalinnya hubungan psikologis konsumen dengan merek dagang suatu produk. Ketika ikatan dan kepercayaan itu terjadi, itu merupakan keuntungan terbesar bagi produsen karena dengan sendirinya produknya akan laku dipasaran dengan lebih mudah.
Produk berkualitas dan berkelas menciptakan daya beli masyarakat yang tinggi. Nike yang berpredikat sebagai salah satu perusahaan terbesar di dunia diyakini berhasil menghipnotis masyarakat Indonesia dan dunia.
Hingga kini produk-produk Nike tidak hanya sepatu, namun juga merambah ke produk lain seperti seperti jaket, topi, jam tangan, serta produk olahraga lainnya. Baru-baru ini Nike juga memperkenalkan pengembangan iPod yang bisa dikombinasikan pada sepatu lari. Dalam sepatu dipasang chip yang mampu mengirimkan data ke iPod, yang salah satu fungsinya adalah untuk menghitung jumlah langkah.

Produk kreatif dan inovatif memerlukan strategi pengembangan dan manajeman yang baik. Hal ini pula yang dilakukan pihak Nike agar selalu eksis dalam kancah dunia bisnis agar terus menghasilkan produk-produk yang berkualitas spektakuler dan fenomenal.

Kelebihan lain yang dimiliki oleh perusahaan Nike adalah konsep pemasaran global yang menciptakan keunggulan kompetitif dan differensiasi dibandingkan produk pesaing.

1.    Nike Global Segmentation & Targeting
Nike menggunakan pendekatan gabungan (two stage international segmentation) dalam prosedur segmentasinya, dimana pada tahap awal rencana globalisasi, Nike memilah wilayah pasar melalui segmentasi berdasarkan tingkat daya beli dan lifestyle dari warga negara tujuan ekspansi, kemudian Nike menyusun product specific bagi negara-negara tersebut. Product specific yang disusun Nike secara spesifik dihubungkan dengan buying and consumption behavior dari warga negara setempat, sebagai contoh untuk negara Indonesia, yang notabene masyarakatnya menyukai olahraga sepak bola dan basket, maka produk-produk Nike yang dipasarkan di Indonesia akan terfokus pada kedua hobby tersebut, sementara untuk produk lain seperti produk American Football, mungkin tidak akan diterima oleh pasar Indonesia, sehingga tidak perlu dipasarkan di negara tersebut. Nike kemudian membagi pasar pada segmen pasar berdasarkan hobby/lifestyle seperti segmen pasar khusus atlit/pemain/penyuka sepak bola, basket atau lari(atletik), dan bukan pada faktor geografis atau sosioekonomik semata.
Tiga skenario yang dihadapi oleh Nike, yaitu universal segments, regional segments dan unique segments, pada akhirnya memunculkan skenario universal segments bagi brand mereka. Ketika Nike membagi pasar sasaran mereka berdasarkan “cabang – cabang olah raga”, maka secara tidak langsung Nike telah mengarah pada scenario Universal atau Global Segment, atau dengan kata lain, perusahaan telah memilih skenario Universal Niche dimana Nike memilih setiap cabang olah raga sebagai ceruk pasarnya.
Sementara dilihat dari basis segmentasi, Nike secara berurutan mensegmentasikan pasar sasaran mereka melalui Sosioeconomic, Behaviour-based Segmentation serta Lifestyles segmentation, dimana pada awalnya Nike melakukan screening negara tujuan berdasarkan basis sosioekonomi mereka, baru kemudian melihat kebiasaan masyarakat setempat (termasuk diantaranya kebiasaan belanja) serta gaya hidup warga negara tersebut.

2.    Nike Global Positioning
Formulasi yang diterapkan dalam memposisikan brand perusahaan adalah sebagai berikut:
a.       Mengidentifikasi set yang relevan dari produk atau merek yang bersaing.
Praktis, kuat, tahan lama dan trendi, serta telah memiliki brand yang dipercaya oleh masyarakat dunia, menjadi keunggulan kompetitif yang dimiliki oleh setiap produk yang menyandang brand Nike.
b.      Tentukan persepsi  oleh konsumen tentang produk / merek dan kompetisi.
Produk-produk Nike selalu di komunikasikan sebagai produk yang memiliki nilai Prestise, elegan & simple.
c.       Mengembangkan tema posisi yang mungkin.
d.      Menyaring alternatif posisi dan pilih salah satu yang paling menarik.
Nike mampu untuk mengembangkan posisi mereka di pasar, dengan berlandaskan pada Universal Niche yang mereka bidik. Sebagai contoh, ketika membidik pasar untuk segmen olahraga Tenis, Nike menggandeng atlit cantik Maria Sharapova yang elegan dan kemayu, namun pada akhir komunikasi pemasaran, sang atlit menunjukkan kesederhanaan dan kekuatannya, yang bila dilihat secara gambaran besar, Nike memposisikan produk –produk untuk “segmen” Tenis mereka sebagai produk yang mewah dan artistik, namun sederhana dan praktis. Hebatnya lagi, komunikasi pemasaran ini dapat juga diasosiasikan dengan produk Nike secara keseluruhan.         
e.       Mengembangkan strategi bauran pemasaran. (4P)
Contoh aplikasi dari Marketing Mix Strategy ini bisa untuk produk kita lihat pada produk Nike Golf. Produk yang dikeluarkan untuk kategori ini berupa sepatu golf, sarung tangan dan kaos berkerah khusus olah raga golf. Harga yang dikenakan untuk produk ini berada pada level premium price. Lokasi penjualan untuk Nike Golf biasanya dikota-kota besar suatu negara dan dijual di toko khusus perlengkapan golf yang bertempat di lokasi-lokasi strategis seperti mall – mall besar, airport atau took sekitar lapangan golf. Alat promosi yang digunakan biasanya berupa iklan di surat kabar khusus atau majalah khusus olahraga golf.
f.       Seiring waktu, memantau efektivitas strategi positioning Anda dan jika diperlukan, melakukan audit.

Tema – tema positioning yang sering di gunakan oleh Nike yaitu ; user category. Hal tersebut dapat kita lihat dari kecenderungan strategi komunikasi pemasaran mereka untuk mengedepankan kualifikasi dari para pemakai produk mereka yang merupakan orang dengan aktifitas tinggi, simple, memiliki prestise, elegan serta lebih maju dibanding kebanyakan orang.


Nike yang telah menjadi global brand, dapat dikategorikan dalam GCCP (Global consumer culture positioning). Langkah –langkah yang dilakukan Nike salah satunya dengan menjadi sponsor di event-event besar dalam bidang olahraga Contohnya, Nike melakukan kegiatan sponsorship dalam Olimpiade di Beijing 2008. Hal itu terbukti bahwa Nike menjadi pemimpin pasar pakaian olahraga di Tiongkok. Sejak saat itu, Nike meningkatkan komitmennya terhadap olahraga dan konsumen Tiongkok pada tahun selanjutnya. Olimpiade adalah kesempatan Nike untuk memamerkan produk, inovasi, dan merek Nike yang dikenakan atlit-atlit terbaik dunia saat semua orang menyaksikanacara olahraga terbesar dunia.

·         Kelemahan
Kelemahan  yang sering dijumpai adalah perusahaan terlalu menonjolkan kelebihan produknya, terutama ditinjau dari aspek teknis, namun kurang mempedulikan bagaimana produk tersebut dapat memecahkan masalah yang dihadapi pelanggan. Perusahaan kerap hanya membanggakan produknya yang lebih canggih, lebih cepat, atau lebih murah. Padahal produk yang demikian belum tentu diterima pasar. Seharusnya, sebuah rencana bisnis dimulai dengan penjelasan tentang masalah yang dihadapi pelanggan, yang diperkuat dengan bukti-bukti yang berasal dari riset pasar, kesaksian, dan sebagainya. Berikutnya, kenalilah kelompok pelanggan yang sedang dilanda masalah, meski jumlahnya kecil. Tidak jarang, kesuksesan sebuah perusahaan menggarap ceruk pasar tertentu menjadi modal awal untuk memecahkan masalah yang dihadapi segmen pasar yang lain. Nike contohnya. Produsen alat-alat olahraga terkemuka di dunia ini pada awalnya hanya menghasilkan sepatu yang khusus ditujukan bagi pelari yang kerap mengalami cedera akibat harus berlatih menyusuri wilayah-wilayah pedesaan yang terjal. Namun setelah para pelari yang menggunakan sepatu Nike memenangkan medali dalam olimpiade, Nike memperluas pasarnya untuk sepatu dan jenis olahraga lainnya


1 komentar: